Entri Populer

Kamis, 01 Desember 2011

SEGENGGAM GARAM


Hidup Dan Masalah
Hidup semua orang itu berbeda-beda begitupula aktivitasnya mulai mata ini terbuka  terbangun dari tidur sampai mata ini tertutup kembali untuk tidur. Jangankan pada saat tidak tidur pada saat tidurpun mimpi setiap manusia berbeda. Hanya ada suatu hal yang sama dari semua manusia yang hidup yaitu Masalah. Masalah adalah sesuatu kenyataan atau fenomena yang tidak sesuai dengan keinginan ataupun impian dari seseorang. Semua orang kadang ingin sekali terhindar dari masalah. Tapi tanpa kita sadari masalah itu selalu ada meski hanya ada dalam pikiran kita ataupun hati kita.
Saya teringat cerita dan kata-kata dosen saya yang berkata “hidup ini hanya sebatas segenggam garam”. Kata-kata yang sederhana tetapi penuh makna. Ini adalah sebuah cerita yang semoga memberikan suatu inpirasi bagi pembaca blog saya.
Ada seorang murid yang selalu terlihat lesu, malas dan tidak semangat untuk berlatih. Kemudian datanglah seorang guru menghampirinya. Guru itupun menegur murid tersebut dan bertanya “ Waahi muridku mengapa kamu terlihat lesu dan malas?”, muridpun menjawab “Maaf guru, saya berpikir mengapa dalam hidup ini harus ada masalah?”. Gurupun menjawab “masalah tu adalah teman dalam kehidupan”. Si muridpun bertanya kembali “Tetapi guru masalah itu selalu datang terus menerus, masalah yang satu belum selesai masalah baru datang lagi, apa yang harus saya lakukan guru”. Kemudian si guru pun berkata pada si murid untuk datang ke rumahnya sore itu. Muridpun melaksanakan perintahnya.
Sore itu muridpun datang ke rumah gurumya, sesampainya disana guru berkata “ pergilah kedapur bawa segelas air dan segenggam garam”. Si muridpun melaksanakan perintahnya. Akhirnya si muridpun membawa apa yang gurunya suruh membawa. Kemudian si guru berkata “masukkan garam itu ke air dalam gelas itu”. Si muridpun mekasankannya. Kemudian si guru berkata kembali “Minumlah aiar itu!!!” kata si guru menyuruh muridnya. “tidak, guru” kata murid membantah, “minum!!!” si guru menyuruh kembali, “tidak guru”. Si murid menolak perinrah guru. Si guru terus memaksa si murid untuk meminum air yang penuh garam itu. Akhirnya si murid pun meminumnya. Kemudian tidak lama muridpun memuntahkan isi perutnya. “maaf guru saya memuntahkan minuman ini kembali, pahit guru, tidak enak guru”. Si guru hanya tersenyum dan berkata “ambillah lagi segenggam garam  dan ikutilah aku”. Akhirnya si murid dan gurunya pergi jauh dan pada kahir perjalanannya berhentulah pada sebuah danau. Si guru berkata “Muridku turunkah ke bawah” muridpu malaksanakan perintah guru itu. Kemudian guru tersebut berkata kembali. “lemparkan garam itu dan minum air danua itu”. Muridpun melaksanankan pa yang disuruh oleh gurunya. Dan murid itu berkata “segar guru...segar...” si guru hany tersenyum saja...si murid pun bingung dengn tindakan itu.
Dari cirta itu kita ketahui bahwa bila kita mendapatkan sebuah masalah jangan hanya kita menjadi air dalam sebuah gelas melainkan mari kita menjadi sebuah danau yang luas yang jernih. Artinya saat kita menadapatkan sebuah masalah janganlah kita mengecilkan hati kita seperti gelas melainkan mari kita lapangkan dada kita hati kita seluas danau. Karena masalah dan hidup ini tidak lebih hanyA SEGENGGAM GARAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar